Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kado 45 Tahun

Kado 45 Tahun Hari ini, 45 tahun yang lalu ibuku lahir. Anak kedua dari empat bersaudara. Lahir dari keluarga petani yang kadang kurang, kadang berkecukupan. Ditambah dengan kenyataan orang tua yang berambisi membangun rumah indah membuat ibu dan saudaranya kurang mendapat makanan yang bergizi. Sering kali makan awetan ikan dan udang yang ternyata berdampak alergi pada beliau. Ibu bercita-cita menjadi bidan. Namun kandas karena tidak mampu secara biaya dan jasmaninya. Ibu sakit sinusitis akut yang bahkan menyebabkan beliau sering sakit kepala di waktu duha. Keadaan ini membuat beliau sulit berpikir berat. Alhamdulillah, ibu bisa menyelesaikan pendidikannya di sebuah madrasah aliyah di daerah kami. Pendidikan telah selesai, ibu tak mau berlama-lama hidup begitu-begitu saja. Akhirnya ibu menikah. Alhamdulillah ibu mendapat suami yang luar biasa. Suami yang memberi beliau kehidupan yang 180 derajat berbeda dari sebelumnya. Dari keluarga yang materialis menjadi keluarga yang qanaah

JANGANMALU !1!1! dan jangan malu-maluin!!!

"Aku malu. Aku ga mau jual beras ini ke warung". Ibu diam sejenak lalu berkata, "Ya sudah, bawa beras ini ke Bu Sum. buat jajanmu besok, kan." Anak itu kembali menolak, "apalagi ke rumah bu Sum, bu. Aku malu. Pokoknya aku gamau. Aku malu. Titik."ibu menghela napas panjang lalu menaikkan suaranya, "Kenapa harus malu? kamu itu orang islam. orang beragama. lagi pula beras ini milik kita, bukan curian dan buka menjual dengan berbohong. Kamu berislam dan kamu jujur. Nda usah malulah!". Anak itu tetap diam dan tidak mau berangkat. Ibu segera mengganti pakaian sawahnya dan mengganti capingnya dengan jilbab coklat sepanjang dada. Anak kelas tiga SD itu bingung. Apa hubungannya malu dengan berislam? Apa hubungannya malu dengan berlaku jujur?Kenapa ibu ngomongnya kejauhan. Anak yang kepalanya penuh tanda tanya itu adalah saya. Saat itu, sangat banyak hal dalam hidup saya yang tidak saya terima dan membuat saya malu. Malu kalau bawa adek kemana-mana, ma